Minggu, 30 Oktober 2016

Survei Buktikan Insiden Galaxy Note 7 Untungkan Apple

Apple adalah salah satu pihak yang kecipratan rezeki dari penyetopan produksi dan penjualan Samsung Galaxy Note 7. Hipotesis itu setidaknya telah dibuktikan hasil survei IDC. Survei tersebut sejatinya tak hendak mengukur dampak insiden Galaxy Note 7. Ada tiga narasumber yang menjadi fokus survei, yakni pengguna Samsung, pengguna Samsung di masa lalu, dan pengguna smartphone yang tak pernah menggunakan produk Samsung.



Nah, dari situ kebetulan didapati 24 narasumber yang sempat menggunakan Galaxy Note 7. Sebanyak 50 persen dari jumlah itu mengatakan bakal memilih lini iPhone untuk ponsel selanjutnya, sebagaimana dilaporkan 9to5mac dan dihimpun KompasTekno, Minggu (30/10/2016).

Sementara itu 17 persen mengatakan masih akan setia pada Samsung dan bakal membeli seri lainnya. Sisanya masih bimbang antara beralih ke iPhone, merek lain, atau akan tetap setia dengan Samsung.

Pada laporan kuartal IV Apple, pabrikan Cupertino itu memang menyebut jumlah pengguna Android yang beralih ke iPhone meningkat signifikan. Bahkan, mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah. Informasi selengkapnya bisa didapat di tautan ini.

Meski demikian, penjualan iPhone secara keseluruhan menurun. Apple cuma menjual 45,5 juta unit iPhone sepanjang paruh keempat 2016. Di periode yang sama tahun lalu, vendor itu menjual hingga 48 juta unit iPhone.

Sebelumnya, analis KGI memprediksi Apple bakal mendapat keuntungan besar atas gagal produksinya Galaxy Note 7. Lembaga tersebut meramalkan sekitar 5 hingga 7 juta pengguna ponsel Samsung bakal beralih ke iPhone.

Hal itu mulai dibuktikan survei IDC, meski belum bisa menggeneralisasi kondisi aktual di lapangan. Hingga kini belum ada survei yang spesifik mengukur soal perilaku konsumen Samsung pasca insiden Galaxy Note 7.

Diketahui, Samsung menyetop produksi dan penjualan Galaxy Note 7 secara global. Hal ini dikarenakan ponsel itu memiliki masalah pada baterainya yang menyebabkan cepat panas hingga berisiko meledak.

Dikritik, MacBook Pro Baru Tetap Laku Keras?

Saat memperkenalkan MacBook Pro teranyar pada 27 Oktober lalu, Apple mengatakan beberapa varian bakal tersedia dalam dua hingga tiga minggu mendatang atau sekitar pertengahan November 2016.



Lebih tepatnya, varian entry-level 13 inci tanpa integrasi Touch Bar sudah mulai dikapalkan sehari setelah peluncuran. Sementara itu, varian 13 inci dan 15 inci yang dilengkapi Touch Bar dan Touch ID harus menunggu lebih lama.

Baca: Berapa Harga MacBook Pro Generasi Terbaru?

Pengguna bisa terlebih dahulu memesan MacBook Pro yang diincar melalui mekanisme pre-order. Namun, agaknya belakangan ada sedikit masalah teknis dari pengapalan yang dijanjikan Apple.

Dalam waktu sehari pasca mengumbar janji dua hingga tiga minggu pengapalan, situs Apple kemudian mengubahnya menjadi tiga hingga empat minggu pengapalan.

Lantas, terakhir dipantau, situs Apple kembali menunda pengapalan menjadi empat hingga lima minggu, sebagaimana dilaporkan Ubergizmo dan dihimpun KompasTekno, Senin (31/10/2016). Anda bisa mengeceknya sendiri di tautan ini.

Hal ini dapat bermakna dua hal. Apple bisa saja kehabisan stok pertama karena pemesan terlalu banyak. Kemungkinan lainnya, Apple tak menyiapkan banyak stok sedari awal. Tak diungkap berapa jumlah stok pertama MacBook Pro dengan Touch Bar.

Banjir kritik

Belum ada pula komentar dari Apple soal ini. Yang jelas, di awal peluncurannya, MacBook Pro teranyar sejatinya sudah ramai dibanjiri kritik. Pasalnya, lini tersebut menggunakan spesifikasi GPU Radeon Pro 400 buatan AMD.

Apple merupakan vendor laptop pertama untuk mencoba GPU tersebut. Beberapa analis teknologi mengatakan grafis yang dihasilkan Radeon Pro 400 lebih buruk ketimbang grafis GTX 965m bikinan Nvidia yang disematkan pada beberapa laptop hibrida, termasuk Microsoft Surface Book.

Ditilik dari benchmark-nya, performa dari Radeon Pro 400 cuma bisa memutar video 4k, mengoperasikan Photoshop, serta bermain game pada resolusi maksimal 1080 piksel. Hal itu tak buruk, namun tak prima untuk ukuran perangkat MacBook Pro keluaran Apple.

Selain itu, Apple juga menghapus slot SD card. Hilangnya slot ini banyak dikritik karena masih dibutuhkan oleh para fotografer untuk transfer data.

Akankah Mi Note 2 dan Mi Mix Dijual di Indonesia?

Pekan lalu, 24 Oktober 2016, Xiaomi resmi memperkenalkan duet flagship teranyarnya yakni Mi Note 2 dan Mi Mix. Keduanya, dibekali spesifikasi premium dengan desain elegan layaknya ponsel berkelas.



Jurnalis internasional dari beberapa negara seperti Indonesia, India, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat, diundang untuk menyaksikan kelahiran Mi Note 2 dan Mi Mix yang digelar di Gymnasium Peking University, Beijing, China.

Sayangnya, duet tersebut cuma bisa dinikmati masyarakat China. Hal tersebut ditegaskan Vice President Xiaomi, Hugo Barra, dalam sesi wawancara bersama KompasTekno usai acara peluncuran.

"Mi Note 2 dan Mi Mix eksklusif dijual di China," ujarnya.

Padahal, Mi Note 2 dibekali dukungan 4G LTE 6 tipe di 37 band. Artinya, hampir semua jaringan 4G yang berlaku di semua negara bisa berjalan pada Mi Note 2. Lantas buat apa kemampuan itu?

"Agar semua orang yang beli Mi Note 2 di China bisa menggunakan ponsel itu di mana saja ia berada," begitu jawaban Barra.

Ia juga menjelaskan bahwa Mi Note 2 dan Mi Mix ingin diperkenalkan ke seluruh dunia sebagai produk portofolio terbaik Xiaomi selama lima tahun berdiri. Untuk itu Xiaomi turut mengundang jurnalis dari negara-negara lain.

Saat ditanya sekali lagi apakah ada kemungkinan untuk suatu saat membawa Mi Mix dan Mi Note 2 ke Indonesia atau pasar lainnya, Barra sekali lagi menegaskan "kami tak punya rencana ke sana. Mi Note 2 dan Mi Mix tak akan dibawa ke negara lain," pungkasnya.

Barra tak menjelaskan secara detil alasan Mi Note 2 dan Mi Mix cuma bisa dinikmati pasar China. Yang jelas, Mi Note 2 merupakan penerus dari lini Mi Note generasi pertama yang meluncur pada 2015 lalu.

Mi Note 2 mengusung layar 5,7 inci, memiliki desain melengkung di dua sisi, menggunakan kamera 22,56 megapiksel di depan dan 8 megapiksel di belakang, serta berdapur pacu Snapdragon 821.

Varian yang tersedia terbagi berdasarkan kapasitas RAM dan memori. Pengguna bisa memilih antara RAM 4GB dengan memori 64GB atau RAM 6GB dengan memori 128GB.

Sementara itu, Mi Mix merupakan ponsel dengan bingkai tipis berukuran layar 6,4 inci. Soal spesifikasi, Mi Mix pun disematkan elemen-elemen premium, seperti prosesor Snapdragon 821, baterai 4.400 mAh, kamera 16 megapiksel (utama) dan selfie (5 megapiksel), audio HD, serta Quick Charge 3.0.

Adapun RAM dan memorinya dibagi menjadi dua varian, yakni RAM 4 GB dengan memori iternal 128 GB dan RAM 6 GB dengan memori internal 256 GB.